Rabu, 30 Juni 2010

Sejarah Yogyakarta

YogyakartaSejarah Yogyakarta ~ Daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta telah dihuni orang sejak dahulu kala bahkan jauh berabad-abad sebelumnya. Mereka tertarik oleh karena kesuburan tanahnya yang disebabkan letusan gunung berapi. Menurut catatan sejarah, abad ke-9 didominasi oleh kerajaan Hindu dan Budha.

Kerajaan itulah yang mendirikan candi-candi yang menakjubkan seperti Prambanan, Ratu Boko, Kalasan, Sambisari, dan Borobudur. Menurut catatan sejarah, sebelum tahun 1755 Surakarta adalah Ibukota Kerajaan Mataram.

Pada awal abad ke-18, Kerajaan Islam Mataram saat itu dipimpin oleh Paku Buwono II. Sesudah beliau meninggal dunia, terjadi konflik antara putranya dengan saudara laki-lakinya yang terpengaruh oleh Belanda – pada masa itu Belanda berusaha menduduki daerah-daerah yang menjadi basis kekuasaan.

Sesudah perjanjian Giyanti (Palihan Nagari) pada tahun 1775, Mataram dibagi menjadi dua kerajaan, Kasultanan Surakarta Hadiningrat di bawah kekuasaaan Sunan Pakubuowono III dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sesudah perjanjian Giyanti, pangeran Mangkubumi – saudara laki-laki Susunuhan Pakubuwono II – dinobatkan menjadi raja Ngayogyakarta Hadiningrat dengan nama Sultan Hamengku Buwono I.
Beliaulah yang mengawali garis keturunan para Sultan yang sampai saat ini masih tinggal tinggal di Kraton dan berperan penting dalam budaya masyarakat Jawa. Kerajaan kedua disebut dengan Yogyakarta, sekarang lebih dikenal dengan Yogya.
Pada tahun 1813, di bawah kekuasaan Inggris, untuk ketiga kalinya perpecahan terjadi di kerajaan Mataram. Pangeran Noto Kusumo, anak laki-laki Hamengku Buwono I, dinobatkan menjadi Pangeran Paku Alam I dan tinggal terpisah dari Kasultanan Yogyakarta.

Pada saat Republik Indonesia didirikan tanggal 17 Agustus 1945, sesudah proklamasi kemerdekaan, Ngayogyakarta Hadiningrat (Kasultanan) dan Pakualaman (Kadipaten) bergabung menjadi satu propinsi dan menjadi bagian dari Republik Indonesia dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai gubernur dan Sri Paku Alam VIII sebagai wakil gubernur.

Sejak saat itu dikenal sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta dan berstatus propinsi pada tahun 1950 sebagai penghargaan karena berperan penting dalam berperang demi kemerdekaan.


2 komentar:

Yudi Kurniawan (a-One) mengatakan...

asik terus sobat..........

DIGIDOWNLOAD mengatakan...

Setelah blogwalking ketempat2 yang berbau IT, sekarang disini jadi beda suasana kepala ane gan, jadi rada bernostalgia...hehehe

Salam....
Mampir tempat ane

Posting Komentar